Berikut adalah tampilan dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan kerjasama antara EMLC dan PT Sany Makmur Perkasa dalam mengembangkan Training & Development pada divisi service.

Tahap awal dalam pengembangan Program Training & Development di divisi service atau plant adalah dimulai dari pemberian bekal pemahaman mengenai maksud, tujuan dan tata kelola manajemen training kepada para staff, leader dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengembangan proram training & development. Pembekalan ini meliputi penjelasan mengenai susunan berurut dari pelaksanaan program training & development yaitu Perencanaan, Perumusan dan Pembuatan Program, Pelaksanaan Program dan Penilaian Hasil Pelaksanaan Program.

Implementasi dari pembekalan ini adalah para peserta dapat merencanakan dan melaksanakan Training Need Analysis, Perumusan Career Path Mechanic atau Technician dalam bentuk Individual Developmment Program, pembuatan rencana penyampaian training seperti Pembuatan Module Training, Training Session dan Pre-Test, Post Test. Pembekalan juga meliputi Teknik Pelaksanaan Program Training, Conduct Training dan Pelaksanaan Assessment. Pembekalan diakhiri dengan tahap me-riview dan menganalisa hasil program training & development yang telah dilaksanakan.

Hasil yang nyata dari pembekalan kepada para peserta adalah telah disusunnya Buku Kompetensi Mekanik. Buku ini berisi urutan-urutan atau tahapan dalam pengembangan kompetensi mekanik. Level atau tingkatan mekanik beserta detail dari kompetensi yang harus dikuasai telah tercamtum pada buku ini. Setiap mekanik akan mendapatkan buku ini sebagai catatan bagi pengembangan kompetensinya.

Buku Kompetensi Mekanik juga menjadi referensi bagi masing-masing personil mekanik yang menyangkut sampai dimana penguasaan teknisnya di setiap langkah pengembangan kompetensi. Di dalam buku ini juga bisa disimpan catatan training apa saja yang telah dijalani. Dengan adanya Buku ini, akan menjamin lebih tearahnya usaha perusahaan untuk mengembangkan kompetensi mekanik atau teknisi-nya.

Setelah Buku Kompetensi mekanik disusun, selanjutnya adalah penyusunan kurikulum pengembangan kompetensi yang tepat. Salah satu bagian dari kurikulum ini adalah Basic Mechanic Course (BMC) yang diselenggarakan bagi peserta-peserta mekanik tingkat dasar. BMC terdiri dari banyak Training Session berisi pengetahuan dasar bagi mekanik seperti cara menggunakan tools yang tepat, cara menggunakan alat ukur, dapat mencari part number yang benar dan pengenalann sistem-sistem dasar pembentuk alat berat seperti Basic Engine, Basic Auto-electric dan Basic Hydraulic.

Kelas BMC ini merupakan landasan utama bagi pengembangan kompetensi mekanik di level berikutnya. Kelas BMC dilaksanakan dalam durasi 39 hari pertemuan dimana siswa mengikuti pelajaran teori di kelas dan dilanjutkan dengan sesi-sesi praktek sehingga pemahaman siswa dapat terbentuk dengan baik dan siswa bisa merasakan pengalaman nyata dari konsep-konsep pelajaran yang telah diberikan.

Sebelum kelas BMC dimulai, telah disusun modul-modul training yang salah satunya adalah modul Basic Hydraulic ini. Setiap module terdiri dari Student Guide (SGD) atau Buku Panduan Siswa yang berisi inti materi dari module yang dipelajari. Sebagai contoh pada Student Guide module Basic Hydraulic berisi penjelasan mendasar dari cara kerja dan identifikasi komponen-komponen hydraulic seperti pompa hydraulic, control valve, hydraulic actuator dan komponen-komponen lainnya.

Selain Student Guide, setiap module juga dilengkapi dengan Practical Activity Book (PAB) yang berisi panduan bagi siswa ketika melaksanakan kegiatan praktek. Trainer Guide (TGD) yang berisi panduan untuk trainer atau instruktur ketika pelaksanaan sesi praktek. Test (TST) berisi soal-soal latihan beserta lembar jawaban dan kunci jawaban. Module-module ini membantu trainer dalam membawakan setiap module training.

Selain tersedianya buku-buku panduan selama penyelenggaraan BMC, telah disediakan juga pembelajaran berbasis E-learning. Aplikasi E-learning ini berisi materi-materi belajar yang dapat membantu siswa mempercepat mendapatkan pemahaman dari penjelasan-penjelasan yang diberikan Trainer atau Instruktur secara langsung di dalam kelas. Aplikasi E-learning dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Aplikasi E-learning ini dapat diakses dengan menggunakan aplikasi berbasis browser baik melalui PC atau Laptop maupun dengan perangkat HP atau Seluler.

Pada aplikasi E-learning, bukan hanya berisi materi-materi pembelajaran yang dapat diakses siswa, namun juga berisi database Sistem Training & Development. Database ini beserta interface-nya dapat digunakan oleh Training Admin untuk menginput data-data pelaksanaan training, pelaksanaan assessment dan pembuatan Training Report. Selain itu, pihak-pihak yang berkepentingan seperti atasan siswa, supervisor dan manager lainnya dapat melihat data hasil kemajuan proses pengembangan kompetensi melalui aplikasi ini.

Setiap module-module training pada BMC terdapat sesi-sesi praktek seperti praktek pembongkaran dan pemasangan komponen-komponen Engine Diesel. Pada sesi praktek ini, siswa diperkenalkan dengan komponen-komponen pembentuk engine diesel. Siswa juga dibimbing untuk dapat melakukan pengukuran-pengukuran dimensi komponen seperti Cylinder Liner dan Piston. Hasil pengukuran komponen ini selanjutnya dibuatkan catatan berupa laporan atau report. Siswa harus dapat menentukan apakah komponen-komponen masih dapat digunakan ulang dengan membandingkan hasil pengukuran dan spesifikasi dimensi komponen seperti yang tercantum dalam Shop Manual.

Dalam praktek ini, siswa juga diajarkan kedisiplinan untuk selalu menjaga kebersihan. Kebersihan meliputi menjaga masuknya kontaminasi ke dalam komponen-komponen yang akan dipasang, kebersihan lingkungan kerja (workshop) dan tools yang telah digunakan. Setiap sebelum dan sesudah praktek siswa harus melaksanakan bersih-bersih. Siswa harus disiplin, aktif, memiliki inisiatif, dapat bekerja sama dalam satu team dan memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaannya.

Setelah kelas BMC berakhir, pada Buku Pengembangan Kompetensi siswa dicatat bahwa siswa bersangkutan telah mengikuti kelas BMC dengan hasil yang baik. Sebelum sesi penutupan ini, siswa diajarkan untuk dapat membawakan presentasi salah satu module training yang mereka pilih sendiri. Kegiatan ini dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan rasa percaya diri yang tinggi. Pada sesi ini, terjadi proses tanya jawab antara tamu undangan yang menghadiri presentasi dan siswa. Dalam setiap pertanyaan, siswa harus dapat menjawab dengan tepat dan jawaban-nya didukung dengan alasan-alasan teknis yang berdasarkan pada referensi yang benar.

Dalam penyelenggaraan kelas BMC, siswa bukan hanya dinilai dari kemampuan kognitif-nya saja tapi penilaian juga meliputi attitude seperti kedisiplinan, dapat berkomunikasi dengan baik, aktif berpartisipasi di dalam kelas dan bentuk-bentuk penilaian attitude lainnya. Siswa yang mendapatkan nilai tertinggi dari semua penilaian akan diberikan reward yang dapat meningkatkan memotivasinya dan rekan-rekannya. Dengan motivasi ini, siswa diharapkan dapat menjaga konsistensi baik dari pengetahuan yang telah didapatkannya dan attitude yang baik yang telah dikembangkannya selama mengikuti kelas BMC. Hasil pengembangan ini akan dapat terlihat nyata ketika siswa sudah kembali ke lokasi kerja masing-masing.

Setelah selesai mengikuti kelas BMC atau kelas-kelas training lainnya, bukanlah akhir dari program pengembangan kompetensi siswa. Justru sebaliknya adalah tahap awal dalam menerapkan pengetahuan yang didapatkan ketika mengikuti training di kelas. Pada tahapan ini, siswa dipandu agar dapat mengembangkan keterampilan (Skill) di setiap kompetensi. Bukti dari adanya pengembangan skill ini tercatat pada Buku Pengembangan Kompetensi Siswa.

Pengembangan skill dapat memakan waktu yang lebih lama dari durasi ketika mengikuti training di kelas. Di akhir tahapan pengembangan skill ini, siswa dapat mengajukan untuk mengikuti Assessment. Assessment dilakukan untuk menilai setiap pencapaian pengembangan keterampilan siswa. Assessment dilaksankan secara bertingkat mulai dari kompetensi dasar hingga kompetensi final yang menentukan apakah siswa dapat naik ke level atau jenjang mekanik berikutnya.